Jurnal Analogi Hukum https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/analogihukum <p style="text-align: justify;">Welcome to the official Jurnal Analogi Hukum website. As a part of the spirit of disseminating legal science to the wider community, Jurnal Analogi Hukum Journal website provides journal articles for free download. Jurnal Analogi Hukum is a journal for Law Science that published by Warmadewa University Press. Jurnal Analogi Hukum Journal has the content of research results and reviews in the field of selected studies covering various branches of jurisprudence both from within and outside the country, as well as in the Jurnal Analogi Hukum also contains the field of study related to the Law in a broad sense. This journal is published 4 times within a year of February, May, August and September submitted and ready-to-publish scripts will be published online gradually and the printed version will be released at the end of the publishing period. Language used in this journal is Indonesia.</p> Fakultas Hukum Universitas Warmadewa en-US Jurnal Analogi Hukum 2716-2672 Tinjauan Yuridis Terhadap Anggota Polri Yang Melakukan Penembakan dan Mengakibatkan Kematian https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/analogihukum/article/view/8113 <p>Kasus-kasus penyalahgunaan senjata api di kepolisian akhir-akhir ini semakin marak. Mulai dari <br>penembakan terhadap sipil, penembakan sesama polisi sampai menembak diri sendiri. Adapun rumusan masalah <br>yang diangkat, yakni: 1) Bagaimana pengaturan tentang kewenangan tindakan polisi melakukan tembak ditempat? <br>2) Bagaimana akibat hukum apabila polisi melakukan tembak ditempat tidak sesuai dengan peraturan perundangundangan? Metode penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian hukum normatif dengan jenis pendekatan <br>perundang-undangan. Hasil yang didapatkan yaitu untuk memahami kewenangan tindakan polisi melakukan <br>tembak ditempat dan akibat hukum apabila polisi melakukan tembak ditempat tidak sesuai dengan peraturan <br>perundang-undangan. Dengan adanya pemisahan Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan TNI, sekarang <br>ini Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia tunduk kepada kekuasaan peradilan umum. Petugas polisi <br>berhak menembak dengan todongan senjata jika merasa nyawanya dalam bahaya. Keputusan ini didasarkan pada <br>peraturan perundang-undangan, khususnya hukum KUHP dan Hak Asasi Manusia.</p> Agustinus Deny Bria Anak Agung Sagung Laksmi Dewi I Made Minggu Widyantara Copyright (c) 2024 Jurnal Analogi Hukum 2024-02-22 2024-02-22 5 3 251 255 10.22225/ah.5.3.2023.251-255 Akibat Hukum Dari Pembunuhan Berencana Terhadap PNS Sebagai Saksi Kunci Tindak Pidana Korupsi https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/analogihukum/article/view/8116 <p>Pembunuhan berencana merupakan perbuatan yang melanggar hukum, tidak berprikemanusiaan dan <br>dilarang oleh agama. Tindakan pembunuhan berencana, termasuk masalah hukum yang perlu dikaji secara <br>mendalam contohnya pada kasus pembunuhan berencana terhadap PNS sebagai saksi kunci tindak pidana korupsi. <br>Rumusan permasalahan ini, Bagaimanakah pengaturan hukum tentang pembunuhan berencana? dan <br>Bagaimanakah sanksi bagi pelaku pembunuhan berencana terhadap PNS sebagai saksi kunci pada tindak pidana <br>korupsi? Penelitian ini menggunakan metode hukum normatif dan pendekatan perundang-undangan serta analisis <br>konsep hukum? Simpulan dari penelitian ini yaitu Pengaturan hukum tentang pembunuhan berencana diatur dalam <br>Pasal 340 KUHP dan Sanksi bagi pelaku pembunuhan berencana terhadap PNS sebagai saksi kunci pada tindak <br>pidana korupsi adalah dengan pidana mati atau pidana penjara. Ancaman pidananya lebih berat dari pada Pasal <br>338 dan 339 KUHP. Saran dalam penelitian ini kepada pemerintah diharapkan agar pengaturan mengenai <br>pembunuhan berencana khususnya penerapan hukuman matinya tetap dipertahankan, karena pembunuhan <br>berencana ini kejahatan yang sangat keji dan sebagai pelanggaran HAM</p> Anak Agung Ngurah Bayu Try Bhuana Copyright (c) 2024 Jurnal Analogi Hukum 2024-02-22 2024-02-22 5 3 256 262 10.22225/ah.5.3.2023.256-262 Analisis Yuridis Asas Actori Incumbit Onus Probandi Daam Pembuktian Pada Tindak Pidana Penyebaran Berita Bohong (Studi Putusan Pengadian Negeri Tangerang Nomor 1240/PID.SUS/2022/PN.Tangerang) https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/analogihukum/article/view/8117 <p>Prinsip-prinsip Actori Incumbit Onus Probandi. Artinya, siapa pun yang mengkaimnya memiiki <br>kewajiban untuk membuktikannya. Penyebaran berita bohong diatur daam pasa 45A(1) UU ITE, Daam proses <br>pengambian bukti saat mendengar kasus pidana di pengadian? Dan bagaimana hakim memutus tindak pidana <br>penyebaran berita bohong (hoax) daam Putusan Pengadian Negeri Tangerang Nomor <br>1240/PID.SUS/2022/PN.Tangerang? Daam peneitian ini, penuis menggunakan metode peneitian preskriptif <br>dengan pendekatan hukum. Sebagai hasi pembahasan tentang pengaturan asas acti-incumbit-onus-probandi daam <br>proses pembuktian di persidangan perkara pidana di pengadian, yaitu sidang konsoidasi asas acti-incumbit-onusprobandi di pemeriksaan pembuktian daam persidangan perkara pidana pada Tahun, menunjukkan bahwa beban <br>pembuktian ada pada pihak yang menuntut atau yang mengajukan penuntutan yaitu penuntut umum. Peniaian <br>Hakim terhadap tindak pidana penyebaran berita bohong (hoax) daam Putusan Pengadian Negeri Tangerang <br>Nomor 1240/PID.SUS/2022/PN.Tangerang teah diakukan berdasarkan fakta dan bukti yang cukup serta <br>memperhatikan asas yang beraku</p> Dedi I Nyoman Gede Sugiartha IG.A.A.Gita Pritayanti Dinar Copyright (c) 2024 Jurnal Analogi Hukum 2024-02-22 2024-02-22 5 3 263 268 10.22225/ah.5.3.2023.263-268 Modus Operandi Penyelundupan Narkoba Sindikat Kejahatan Transnasional Terorganisasi Dalam Perspektif Kriminologi (Studi Kasus Di Polda Bali) https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/analogihukum/article/view/8118 <p>Kejahatan terorganisir sudah mengalami perkembangan yang bersifat transnasional dimana skala <br>kejahatannya mencakup berbagai negara. Istilah transnasional sendiri mengacu pada aktivitas kriminal yang <br>melintasi batas-batas negara (borderless countries). Tindak pidana narkotika merupakan salah satu bentuk <br>kejahatan transnasional yang terorganisir oleh karena itu kejahatan transnasional narkotika dipandang sebagai <br>kejahatan yang luar biasa. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah bagaimana perkembangan <br>kejahatan transnasional terorganisir narkotika setelah berlakunya Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang <br>Narkotika di Indonesia? serta bagaimanakah analisis modus operandi pelaku kejahatan transnasional terorganisasi <br>dalam upaya menyelundupkan narkoba di Indonesia dalam perspektif kriminologi? Metode penelitian yang <br>digunakan adalah metode penelitian empiris melalui pendekatan perundang-undangan, pendekatan konseptual, <br>dan studi kasus. Pelaku kejahatan transnasional terorganisasi selalu melakukan evaluasi mengenai modus operandi <br>yang digunakan agar lolos dari pengawasan penegak hukum oleh karena itu penegak hukum seringkali mengalami <br>kesulitan dalam mengidentifikasi kejahatan transnasional tersebut karena modus operandi yang semakin canggih.</p> Dewa Ayu Risma Pranasita I Nyoman Gede Sugiartha Kade Richa Mulyawati Copyright (c) 2024 Jurnal Analogi Hukum 2024-02-22 2024-02-22 5 3 269 275 10.22225/ah.5.3.2023.269-275 Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Penganiayaan Hewan https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/analogihukum/article/view/8119 <p>Hewan itu makhluk yang memiliki rasa untuk merasakan apa yang dinamakan rasa sakit tidak hanya dijadikan hewan peliharan dan hewan pekerja atau ternak yang hanya diakui kepemilikannya tetapi juga harus dijaga sehingga tidak dari penganiayaan itu dilarang. Diangkat yaitu dua rumusan dari masalah,&nbsp; Bagaimanakah pengaturan tindak pidana penganiayaan hewan di Indonesia? Serta Bagaimanakah sanksi pidana terhadap pelaku penganiayaan hewan sehingga menyebabkan kematian? Manfaat dari metode normatif sekira mampu membantu menjawab masalah ini. Hasil teliti diketahui pada UU No.18/2009 diubah UU No.41/2014 serta dalam hukum KUHP yang dicantumkan dalam pasal Pasal 302 serta Pasal 540 mengatur terkait penganiayaan terhadap hewan dengan sanksi yang dapat diterima jika melakukan penganiayaan terhadap hewan dapat berupa sanksi penjara, kurungan maupun denda. Adanya aturan terkait larangan penyiksaan hewan tapi pada nyatanya masih banyak penyiksaan terhadap hewan sehingga dibutuhkan penegakan hukum yang ketat yang mampu mengurangi tingkat penyiksaan terhadap hewan.</p> Firdaus Adji Prasetyo I Made Sepud I Made Minggu Widyantara Copyright (c) 2024 Jurnal Analogi Hukum 2024-02-22 2024-02-22 5 3 276 280 10.22225/ah.5.3.2023.276-280 Analisis Yuridis Tindak Pidana Penipuan Melalui Peretasan Direct Message Akun Instagram https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/analogihukum/article/view/8125 <p>Pada akhir–akhir ini terjadi kasus penyalahgunaan akun media social Instagram seperti diretasnya <br>suatu akun milik seseorang oleh hacker, yang digunakan untuk hal–hal yang bertentangan dengan hukum. <br>Berdasarkan latar belakang tersebut, timbul permasalahan yaitu bagaimanakah pengaturan hukum mengenai <br>peretasan dan tindak pidana penipuan akun media sosial instagram?. Serta bagaimanakah Sanksi Pidana Terhadap <br>Pelaku Peretasan Akun Instagram Yang Disertai Tindakan Penipuan Melalui Pesan langsung (Direct Message)?. <br>Penelitian ini menggunakan tipe penelitian hukum normatif. Pada dasarnya tindak pidana hacking diatur UU ITE <br>yang memberikan penjelasan mengenai mengenai perbuatan yang bertentangan dengan hukum untuk mengakses, <br>memindahkan, serta mentransfer data komputer ataupun sistem komputer yang bukan miliknya dengan tujuan <br>untuk mendapatkan data yang diinginkan dengan cara apapun. Pelaku dapat dijatuhkan sanksi pidana penjara <br>maupun pidana denda sesuai dengan UU ITE serta apabila terbukti dalam meretas juga melakukan penipuan dapat <br>pula dijerat menggunakan Pasal 378 KUHP.</p> I Dewa Putu Gede Putra Sedana Jaya I Nyoman Gede Sugiartha I. B. Gede Agustya Mahaputra Copyright (c) 2024 Jurnal Analogi Hukum 2024-02-22 2024-02-22 5 3 281 286 10.22225/ah.5.3.2023.281-286 Perlindungan Hukum Bagi Pengguna Provider Saat Registrasi Sim Card Terhadap Kewajiban Penyerahan Data Pribadi https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/analogihukum/article/view/8126 <p>Pada dasarnya bentuk perlindungan data pribadi terbagi menjadi dua bentuk, yaitu perlindungan data <br>berupa perlindungan data secara fisik, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Bentuk perlindungan lainnya <br>adalah halaman pengaturan yang mengatur akses tidak sah oleh orang lain, penyalahgunaan data untuk tujuan <br>tertentu, dan kerusakan data itu sendiri. Masalah terkait perlindungan data atau hak privasi muncul dari <br>kekhawatiran tentang pelanggaran orang dan/atau hukum. Perlindungan privasi adalah hak setiap warga negara <br>dan harus dihormati, termasuk perlindungan data (keamanan), jika perlu melindungi data sehingga hanya yang <br>bersangkutan yang dapat mengaksesnya, tergantung pada sifat dan tujuan dari data tersebut. .dan harus dilindungi. <br>Kajian ini mengkaji dua hal, yaitu perlindungan hukum pengguna jasa dan upaya hukum yang tersedia bagi <br>pelanggan telekomunikasi terhadap penyalahgunaan data pribadi terkait registrasi kartu SIM. Metode yang <br>digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian hukum preskriptif. Pendekatan hukum dan pendekatan <br>konseptual digunakan sebagai permasalahan. Pendekatan konseptual, pendekatan konseptual, mencoba <br>menganalisis bahan hukum dengan mengidentifikasi makna yang terkandung dalam ekspresi hukum. Kajian ini <br>menggunakan tiga sumber hukum, yaitu sumber hukum primer, sekunder, dan tersier</p> I GEDE ARIMBAWA Prof. Dr. I Nyoman Putu Budiartha, S.H., M.H I Nyoman Gede Sugiartha, SH.,MH Copyright (c) 2024 Jurnal Analogi Hukum 2024-02-22 2024-02-22 5 3 287 292 10.22225/ah.5.3.2023.287-292 Akibat Hukum Perjanjian Kerja Yang Mencantumkan Non Competition Clause Untuk Melindungi Rahasia Dagang Bisnis https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/analogihukum/article/view/8127 <p>Dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat, para pengusaha dituntut untuk lebih kreatif <br>dalam menciptakan model perjanjian kerja yang dapat mendukung kelangsungan bisnis mereka. Salah satu jenis <br>perjanjian kerja yang biasa digunakan adalah perjanjian dengan Klausula Non Kompetisi. Klausula ini berisi <br>larangan bagi mantan pekerja yang masa kerjanya telah berakhir untuk tidak bekerja di perusahaan pesaing yang <br>dianggap sebagai kompetitor. Tujuannya adalah untuk menjaga kerahasiaan dagang dari pesaing. Dalam <br>perspektif Hukum Dagang, penggunaan Klausula Non Kompetisi diperbolehkan sebagai salah satu metode <br>preventif untuk melindungi kerahasiaan dagang. Namun, Klausula ini dapat membatasi hak seseorang untuk <br>pindah pekerjaan dan perlu dibatasi. Oleh karena itu, penggunaannya memerlukan batasan yang jelas. Meskipun <br>demikian, hingga saat ini, pengaturan hukum di Indonesia belum secara tegas mengatur pencantuman Klausula <br>Non Kompetisi dalam perjanjian kerja. Jenis penelitian yang digunakan dalam hal ini adalah Hukum Normatif, di <br>mana penelitian dilakukan melalui studi dokumen dan pendekatan perundang-undangan untuk menghasilkan <br>pemahaman yang lebih baik tentang sistem hukum yang berlaku</p> I Gusti Agung Mahendra I Putu Nyoman Budiartha I Gusti Agung Ayu Gita Pritayanti Dinar Copyright (c) 2024 Jurnal Analogi Hukum 2024-02-22 2024-02-22 5 3 293 297 10.22225/ah.5.3.2023.293-297 Pembinaan Narapidana Melalui Upaya Asimilasi di Rumah Tahanan Negara Klas II B Klungkung https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/analogihukum/article/view/8128 <p>Asimilasi merupakan suatu proses pembinaan narapidana dilakukan di luar tembok Rumah Tahanan <br>Negara yaitu dengan cara mengikuti bimbingan, pendidikan, latihan keterampilan di luar tembok Rumah Tahanan <br>Negara, berolahraga dan bekerja bakti dengan masyarakat atau dikenal dengan tahapan minimum security. Oleh <br>karena itu, penting untuk memahami Bagaimanakah proses asimilasi sebagai upaya pembinaan narapidana selama <br>menjalani masa pidananya di Rumah Tahanan Negara Klas II b Klungkung ? dan apakah Kendala-kendala yang <br>dihadapi dalam pelaksanaan asimilasi di Rumah Tahanan Negara Klas II b Klungkung dan upaya mengatasinya ? <br>Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian empiris. Penelitian ini diharapkan akan mengarah pada <br>pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana hukum yang mengatur pelaksanaan asimilasi bahwa adanya suatu <br>sistem kemasyarakatan yang memiliki tujuan yaitu adanya peran yang dilakukan oleh masyarakat sebagai bentuk <br>tanggung jawab. Yang diatur dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor <br>M.2.PK.04-10 Tahun 2007</p> I Ketut Gede Satria Wibawa Aryana I Nyoman Gede Sugiartha I Gusti Agung Ayu Gita Pritayanti Dinar Copyright (c) 2024 Jurnal Analogi Hukum 2024-02-22 2024-02-22 5 3 298 304 10.22225/ah.5.3.2023.298-304 Efektivitas Pelayanan Perizinan Pariwisata Melalui OSS (Online Single Submission) Pada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Kota Denpasar https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/analogihukum/article/view/8129 <p>Saat ini pelayanan perizinan mengalami kemajuan dengan penggunaan elektronik yang dikelola dengan <br>OSS pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu di Kota Denpasar, adapun permasalahannya adalah <br>1) Bagaimana Efektivitas Penerapan Sistem Online Single Submission (OSS) dalam pengurusan Izin Pariwisata <br>pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Kota Denpasar? dan 2) Faktor apa sebagai <br>penghambat dalam pelayanan perizinan Pariwisata pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu <br>Pintu dan Upaya Penanggulangannya? Penelitian ini menggunakan penelitian empiris yaitu melakukan penelitian <br>lapangan. Penerapan Sistem OSS dalam pengurusan Izin Pariwisata pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan <br>Terpadu Satu Pintu di Kota Denpasar belum efektif disebabkan masyarakat yang tidak memahami dalam akses <br>system OSS dan kurangnya sarana prasarana. Faktor penghambat dalam pelayanan perizinan Pariwisata pada <br>Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yaitu berbagai faktor seperti hukumnya, penegak <br>hukum, sarana, masyarakat, dan kebudayaan. Upaya penanggulangannya memberikan penyuluhan cara akses <br>melalui elektronik OSS dan melakukan regulasi aturan antara NSPK terhadap PP OSS. Saran dalam penelitian ini <br>diharapkan memperbaiki system OSS agar tidak berbelit-belit.</p> I Putu Bagus Rizaldi Pramana I Nyoman Putu Budiartha I Nyoman Sutama Copyright (c) 2024 Jurnal Analogi Hukum 2024-02-22 2024-02-22 5 3 305 311 10.22225/ah.5.3.2023.305-311 Implementasi Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Tindak Pidana Pencurian Uang Dalam Putusan No.4/PID.B/2015/PN.Bangli https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/analogihukum/article/view/8130 <p>Tindak pidana pencurian uang sudah banyak dikenal atau setidaknya sudah diketahui oleh masyarakat <br>Indonesia, orang akan mengetahui dan mengerti apabila terjadi suatu tindak pidana pencurian, paling tidak <br>masyarakat sudah dapat membayangkan bagaimana kejahatan yang dinamakan pencurian itu. Sehubungan dengan <br>hal tersebut bagaimanakah pertanggungjawaban pidana terhadap tindak pidana pencurian uang dalam putusan <br>No.4/Pid.B/2015/PN.Bangli?. Serta bagaimanakah faktor-faktor terjadinya tindak pidana pencurian uang dalam <br>putusan No.4/Pid.B/2015/PN.Bangli?. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum empiris. <br>Pertanggungjawaban pidana menjurus kepada orang yang melakukan perbuatan pidana. Berdasarkan analisa <br>kasus yang bersumber dari keterangan saksi-saksi, pelaku dan barang bukti, serta analisa kasus, maka terhadap <br>pelaku Ni Komang Widiani diduga kuat telah melakukan perbuatan melanggar hukum yaitu tindak pidana <br>pencurian karena memenuhi unsur – unsur dalam 362 KUHP yakni barang siapa, yang mengambil suatu barang, <br>sebagian atau seluruh milik orang lain, serta bermaksud memiliki</p> I Putu Gd Yoga Danan Kamadjaya I Made Minggu Widyantara Ni Made Sukaryati Karma Copyright (c) 2024 Jurnal Analogi Hukum 2024-02-22 2024-02-22 5 3 312 316 10.22225/ah.5.3.2023.312-316 Sanksi Pidana Terhadap Organisasi Masyarakat yang Melakukan Pemerasan Berserta Ancaman Kepada Pedagang di Pasar Satria Denpasar https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/analogihukum/article/view/8131 <p>Di Masa sekarang beberapa Organisasi Kemasyarakatan atau Ormas sudah melenceng dan tidak lagi <br>berpedoman kepada aturan sebagaimana seharusnya Ormas itu melakukan tujuan dan fungsinya. Segelintir Ormas <br>melakukan tindakan penagihan jasa keamanan illegal serta pengancaman yang dilakukan di sekitar wilayah dari <br>Ormas itu sendiri. Dalam pembahasan ini menggunakan tipe penelitian hukum empiris, hasil penelitian Beberapa <br>faktor yang menyebabkan pungutan liar ini tumbuh, ialah faktor individu, organisasi dan kesempatan, Penelitian <br>yang dilakukan penulis di Pengadilan Negeri Denpasar tentang permasalahan pemerasan disertai ancaman yang <br>dilakukan oleh ormas di pasar satria Denpasar .Menyatakan terdakwa TM adanya bukti yang sah dimana <br>dinyatakan adanya tindakan pidana yang dilakukan dengan menguntungkan dirinya sendiri dalam maksudnya, <br>secara melawan hukum dengan pemaksaan kekerasan dan juga mengancam untuk diberikannya suatu barang yang <br>bisa sebagian atau seluruh barang kepemilikan orang tersebut, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam <br>Pasal 368 KUHP, Praktik pungli harus ditindak tegas oleh Negara karena itu langkah pemberantasan adanya <br>praktik yang terjadi di tengah masyarakat ini harus diperhatikan dan tidak diikuti.</p> Kadek Bagus Rakyan Dana Sinatra I Nyoman Gede Sugiartha I Gusti Agung Ayu Gita Pritayanti Dinar Copyright (c) 2024 Jurnal Analogi Hukum 2024-02-22 2024-02-22 5 3 317 322 10.22225/ah.5.3.2023.317-322 Penanganan Kasus Tindak Pidana Pembunuhan Dalam Keadaan Darurat (Noodweer) Sebagai Upaya Pembelaan Diri https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/analogihukum/article/view/8132 <p>Tindak pidana pembunuhan, suatu tindakan melawan hukum yang memiliki tujuan untuk <br>menghilangkan nyawa seseorang. Rumusan masalah yang dibahas penelitian ini mengenai bagaimana pengaturan <br>dan bagaimana sanksi pidana terhadap pelaku tindak pidana pembunuhan dalam keadaan darurat (noodweer). <br>Adanya prosedur menggunakan studi kepustakaan yang berupa bahan-bahan hukum digunakan dalam penelitian<br>yang normatif ini. Hasil dari pembahasan, pengaturan tindak pidana pembunuhan dalam keadaan darurat <br>(noodweer) diatur dalam pasal 49 ayat (1) KUHP yang menyebutkan barang siapa terpaksa melakukan perbuatan <br>untuk pembelaan, karena ada serangan atau ancaman serangan ketika itu yang melawan hukum, terhadap diri <br>sendiri maupun orang lain terhadap kehormatan kesusilaan (eerbaarheid) atau harta benda sendiri maupun orang <br>lain, tidak dipidana. Sanksi pidana bagi pelaku pembunuhan dalam keadaan darurat (noodweer), tidak <br>dijatuhkannya pidana dikarenakan penghapusan yang diberikan dengan adanya alasan bahwa dibenarkan dan <br>dimaafkan, pelaku tindak pidana mendapatkan alasan penghapusan pidana jika telah memenuhi unsur-unsur <br>pembelaan terpaksa</p> Kadek Jaya Kartika I Nyoman Gede Sugiartha Ni Made Sukaryati Karma Copyright (c) 2024 Jurnal Analogi Hukum 2024-02-22 2024-02-22 5 3 323 328 10.22225/ah.5.3.2023.323-328 Hak Asuh Anak Akibat Perceraian Orang Tua https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/analogihukum/article/view/8154 <p>Hak asuh anak saat terjadi perceraian dengan situasi adanya seorang anak, menimbulkan akibat dari <br>adanya perceraian yakni persoalan hak asuh anak, maka dengan itu baik ayah atau ibu berhak mengajukan <br>permohonan atas hak asuh anak mereka ke pengadilan. Adapun rumusan masalah yaitu;1)Bagaimanakah <br>pengaturan terhadap hak asuh anak akibat perceraian orang tua? 2)Bagaimana akibat hukum bagi anak dari <br>perceraian orang tua? Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan jenis <br>pendekatan perundang-undangan yang berhubungan dengan isu yang dibahas. Hasil penelitian ini menunjukkan <br>peraturan hukum mengenai hak asuh anak sangat berkaitan dengan perlindungan anak baik itu mengenai adanya <br>pengarahan dalam hak yang dilakukan oleh orang tua. Akibat hukum bagi anak dari perceraian orang tua atau <br>adanya keputusan dalam putusnya hubungan keluarga menjadikan tetap wajib dalam mendidik anak tersebut, <br>karena bagi anak pendidikan secara biologis, sosial serta mental sangat penting bagi anak dari orang tua. Bagi <br>Pemerintah atau penegak hukum dengan berupa penegakkan yang dilakukan secara langsung ataupun tidak <br>dengan menggunakan sistem yuridis mengenai perlindungan yang dilakukan sesuai dengan dasar hukum undangundang yang berkaitan.</p> Kadek Puspayoga Anak Agung Sagung Laksmi Dewi Luh Putu Suryani Copyright (c) 2024 Jurnal Analogi Hukum 2024-02-22 2024-02-22 5 3 329 334 10.22225/ah.5.3.2023.329-334 Peran Jaksa Penuntut Umum Dalam Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Pencabulan Anak (Studi Pada Kejaksaan Negeri Denpasar) https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/analogihukum/article/view/8156 <p>Dengan maraknya berita dan kasus pelecehan seksual yang terjadi di Indonesia membuat pemerintah <br>harus memperketat regulasi yang ada, karena anak – anak juga menjadi korban dari adanya pelecehan tersebut, <br>yaitu pencabulan terhadap anak. Anak – anak merupakan manusia yang masih harus didampingi orang dewasa <br>yang tidak bisa menjelaskan apa yang mereka alami sebagai korban maka undang – undang memiliki aturan dalam <br>perlindungan yang diberikan untuk anak – anak tersebut. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu <br>Bagaimanakah Peran Jaksa Penuntut Umum dalam penerapan sanksi pidana pada Kejaksaan Negeri Denpasar <br>terhadap pelaku pencabulan anak dan Apakah kendala Jaksa Penuntut Umum dalam penerapan sanksi pidana <br>terhadap pelaku pencabulan terhadap anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan empiris. <br>Sumber utama dan pendukung digunakan. hasil penelitian peran JPU dalam penerapan sanksi pidana pada kasus <br>pencabulan tindak pidana pencabulan anak Jaksa memberlakukan asas Lex Specialis Derogat Legi Generalis dari <br>hukum dengan sifat umum ke khusus. kendala atau hambatan penerapan sanksi pidana yaitu surat visum. Kepada <br>Lembaga Kejaksaan khususnya kepada Jaksa untuk meningkatkan koordinasi dengan Kepolisian khususnya Polisi <br>PPA, pendampingan kemasyarakatan, sehingga pelaku tindak pidana pencabulan terhadap anak benar- benar dapat <br>dibuktikan oleh Jaksa Penuntut Umum dalam menemukan kebenaran materiil.</p> Komang Agus Adi Gunawan I Made Sepud SH.,MH Ketut Adi Wirawan SH.,MH Copyright (c) 2024 Jurnal Analogi Hukum 2024-02-22 2024-02-22 5 3 335 340 10.22225/ah.5.3.2023.335-340 Upaya Hukum Pemerintah Daerah Dalam Penanggulangan Alih Fungsi Lahan di Kabupaten Jembrana https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/analogihukum/article/view/8157 <p>Kegiatan yang merubah kegunaan tanah dari satu jenis kegiatan menjadi kegiatan lain yang lebih <br>beragam disebut sebagai alih fungsi lahan. Perubahan kepemilikan lahan timbul selaku dampak dari pembangunan <br>dan kenaikan populasi penduduk. Pada setiap tahunnya, Kabupaten Jembrana kerap mengalami perubahan fungsi <br>lahan pertanian menjadi non-pertanian. Apabila perubahan fungsi berlangsung secara terus-menerus dan tidak <br>diawasi secara khusus, maka lahan pertanian di Kabupaten Jembrana mengalami penurunan bertahap dari tahun <br>ketahun. Dari dampak berbahaya yang disebabkan, maka penulis menyimpulkan 2 (dua) rumusan masalah yaitu: <br>Bagaimanakah bentuk penanggulangan terhadap perubahan fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian di <br>Kabupaten Jembrana serta Bagaimana upaya hukum pemerintah daerah dalam mencegah terjadinya alih fungsi <br>lahan di Kabupaten jembrana. Digunakan metode penelitian empiris serta pendekatan fakta, perundang-undangan, <br>dan menganalisa dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini, yaitu dikatakan masih belum optimal karena <br>penerapan terhadap lahan pertanian yang mempunyai garis batas zona hijau dan pada tiap tahunnya masih <br>didapatkan aktivitas perubahan fungsi terhadap kawasan/lahan pertanian pangan di Kabupaten Jembrana.</p> Komang Agus Budiyasa I Ketut Kasta Arya Wijaya Luh Putu Suryani Copyright (c) 2024 Jurnal Analogi Hukum 2024-02-22 2024-02-22 5 3 341 346 10.22225/ah.5.3.2023.341-346 Tinjauan Yuridis Terhadap Penyalahgunaan Fungsi Penyeberangan Pejalan Kaki Sebagai Ajang Pagelaran Busana https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/analogihukum/article/view/8158 <p>Penyeberangan pejalan kaki telah diatur Berdasarkan UU No dana. 22 tahun 2009 perihal lalu lintas dan <br>angkutan jalan(UU LLAJ). Fungsi penyebrangan Jalan bagi pejalan kaki yang awalnya guna memberi <br>kemudahan untuk pejalan kaki berpindah dari sisi jalan ke sisi jalan lainnya mulai disalahgunakan menjadi <br>tempat untuk memamerkan busana atau menjadi tempat pagelaran busana. Dari sini dapat disimpulkan bahwa <br>pagelaran busana yang digelar di penyeberangan pejalan kaki ini telah melanggar UU No. 22 Tahun 2009 <br>tentang LLAJ. Dengan demikian masalah yang diangkat pada studi ini yaitu Bagaimanakah akibat hukum <br>terhadap penyalahgunaan penyeberangan penjualan kaki sebagai ajang pagelaran busana dan bagaimanakah <br>sanksi hukum terhadap penyalahgunaan penyeberangan pejalan kaki sebagai ajang pagelaran busana <br>berdasarkan UU LLAJ. Pendekatan penelitian menggunakan penelitian hukum normatif dengan <br>menggunakan pendekatan konseptual Dan perundangan. Hasil studi ini menunjukkan bahwasanya pejalan <br>kaki yang melakukan ajang pagelaran busana atau fashion show dapat dikenakan sanksi berdasarkan <br>ketentuan UU No. 22 Tahun 2009 tentang LLAJ. Pejalan kaki yang menyalahgunakan penyeberangan <br>pejalan kaki telah melanggar pasal 274 dan pasal 275 UU No. 22 Tahun 2009 perihal LLAJ.</p> Ni Komang Yolla Jonewabar Sanjiwani I Nyoman Putu Budiartha Ni Made Puspasutari Ujianti Copyright (c) 2024 Jurnal Analogi Hukum 2024-02-22 2024-02-22 5 3 347 352 10.22225/ah.5.3.2023.347-352 Perlindungan Hukum Terhadap Pelapor Tindak Pidana Whistleblower dalam Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/analogihukum/article/view/8159 <p>-Indonesia menunjukkan peningkatan kasus tindak pidana perdagangan orang pada tahun 2020 selama <br>pandemi. Whistleblower merupakan metode yang tepat untuk mencegah dan menanggulangi tindak pidana <br>tertentu seperti tindak pidana perdagangan orang. Whistleblower memiliki resiko setelah mengungkap fakta <br>kepada publik. Karena itu, penting sekali untuk menjamin perlindungan hukum bagi whistleblower rahasia. <br>Perlindungan hukum bagi pelapor yang melaporkan kejahatan perdagangan orang dan struktur hukum untuk pelaporan tersebut menjadi fokus penelitian ini. Dari perspektif hukum, penelitian ini menggunakan metodologi penelitian normatif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa KUHAP dan beberapa peraturan perundangundangan lainnya memberikan pengaturan normatif dan penjelasan singkat bagi pelapor tentang tindak pidana perdagangan orang. Bagi mereka yang melaporkan perdagangan orang, undang-undang memberikan empat bentuk perlindungan hukum</p> Ni Made Dhea Wijayanti Upadana Anak Agung Sagung Laksmi Dewi Kade Richa Mulyawati Copyright (c) 2024 Jurnal Analogi Hukum 2024-02-22 2024-02-22 5 3 353 357 10.22225/ah.5.3.2023.353-357 Penerapan Nomor 8 Undang-Undang Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen dalam Peredaran Minuman Beralkohol Arak di Kecamatan Sidemen https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/analogihukum/article/view/8160 <p>Dalam usaha yang sehat, terdapat persamaan dan keseimbangan antara konsumen dan pelaku usaha <br>terkhusus pada usaha minuman beralkohol khas Bali. Pelaku usaha menyalurkan dan memasarkan minuman <br>beralkohol khas Bali seperti arak dan tuak tanpa mencantumkan keterangan-keterangan penting akan bertentangan <br>dengan regulasi yang ada. Hal tersebut dapat menyebabkan penyalahgunaan alkohol, seperti minum berlebihan <br>serta jika dicampur dengan zat-zat kimia lainnya akan membahayakan Kesehatan Konsumen. Oleh karena itu <br>bagaimana penerapan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen dalam peredaran <br>minuman beralkohol arak di Kecamatan Sidemen? serta bagaimana pengawasan terhadap pelaku usaha yang <br>memproduksi minuman beralkohol arak di Kecamatan Sidemen? Penelitian ini menggunakan tipe penelitian <br>hukum empiris. Ketentuan Nomor 8 UUPK belum terlaksanakan dengan baik tercermin dari masih adanya pelaku <br>usaha yang tidak memiliki surat perizinan dalam mengedarkan minuman beralkohol arak Bali. Pengawasan <br>dilakukan melalui 2 (dua) cara yaitu internal dan eksternal</p> Pande Komang Rama Raditya Prameswara Ni Made Jaya Senastri Ni Made Puspasutari Ujianti Copyright (c) 2024 Jurnal Analogi Hukum 2024-02-22 2024-02-22 5 3 358 362 10.22225/ah.5.3.2023.358-362 Analisis Pemeriksaan Alat Bukti Melalui Metode Scientific Crime Investigation Dalam Pengungkapan Kasus Tindak Pidana Pembunuhan di Polresta Denpasar https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/analogihukum/article/view/8163 <p>Di wilayah hukum Polresta Denpasar untuk mengungkap pelaku tindak pidana pembunuhan penyidik memanfaatkan metode <em>Scientific Crime Investigation (SCI)</em>. SCI merupakan suatu metode pembuktian pidana dengan metode ilmiah berdasarkan ilmu pengetahuan. SCI pada dasarnya merupakan rangkaian proses penyidikan kejahatan dengan mencari, mengumpulkan alat bukti, dan menemukan fakta-fakta dalam suatu kasus. Hal ini dilakukan jika suatu perkara minim saksi untuk memperoleh informasi secara verbal dengan cara memanfaatkan ilmu kriminalistik yaitu adanya <em>triangle crime scene</em>. Dalam hal ini peran dari <em>micro evidence</em> (unsur mikro barang bukti) menjadi sentral dalam SCI karena akan menghubungkan rantai antara korban, pelaku, serta barang bukti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan metode SCI dalam pemeriksaan alat bukti dalam pengungkapan kasus tindak pidana di Polresta Denpasar serta apa saja hambatan dari penerapan metode SCI dalam pengungkapan tindak pidana pembunuhan di Polresta Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dihasilkan simpulan, penerapan metode <em>scientific crime investigation</em> dalam pemeriksaan alat bukti yang digunakan oleh penyidik Polresta Denpasar adalah dilakukan secara analisa kriminalistik.</p> Pande Putu Thalia Alma I Nyoman Gede Sugiartha Ketut Adi Wirawan Copyright (c) 2024 Jurnal Analogi Hukum 2024-02-22 2024-02-22 5 3 363 369 10.22225/ah.5.3.2023.363-369